4 Masalah Receh Yang Merasuki Manchester United Sehingga Gagal Menembus Liga Champions

  • xxuSeRxx
  • May 18, 2022
  • Comments Off on 4 Masalah Receh Yang Merasuki Manchester United Sehingga Gagal Menembus Liga Champions

Manchester United adalah klub raksasa dari Inggris yang memiliki banyak penggemar dan sejarah yang kuat. Bisa dibilang klub ini menjadi yang paling sukses di tanah Ratu Elizabeth. Dipecatnya Ole Gunnar Solkjaer di bulan November 2021 dan masuknya Ralf Rangnick belum berdampak signifikan terhadap performa si Setan Merah yang masih angin-anginan. Di Bawah komando Rangnick, bisa dipastikan Si Iblis Merah hanya finish di peringkat 6 dan gagal masuk ke Liga Champions. Tak puas dengan performa Setan Merah, manajemen MU menunjuk Erik Ten Hag sebagai manajer baru untuk menggantikan Rangnick untuk musim depan. Lalu, sebenarnya apa saja faktor penyebab kebapukan Manchester United musim ini? 

1. Sering Ngelakuin Kesalahan Elementer 

Sebagai klub raksasa dengan pemain bintang, seharusnya Manchester United bermain gemilang dan menyakinkan. Tetapi, ini tak didapatkan di musim ini. Banyak fans yang merasa kecewa dengan performa MU yang angin-anginan. Manchester United bisa menang meyakinkan 3-0 melawan Brentford tanggal 3 Mei 2022. Tetapi, lima hari kemudian bisa kalah memalukan 4-0 melawan Brighton tanggal 7 Mei 2022. Kepala pelatih, Rangnick merasa pemain MU ini sering kali membuat berbagai kesalahan elementer yang pastinya merugikan tim. Banyak pengamat yang juga meyakini bahwa masalah terbesar dari Manchester United adalah mudah kesalahan sendiri. Para pemain mudah kehilangan bola, salah oper, dan kurang sigap dalam mengontrol bola. Hal ini tentu saja membuat permainan MU tak berkembang dengan baik karena tak mampu mengendalikan permainan. 

2. Sering Kepayahan dalam Mencetak Gol 

Manchester United musim ini sepertinya kehilangan kedigdayaan. Para pemain sangat kesusahan mencetak gol. Hanya satu pemain yang menjadi langganan mencetak gol yaitu Cristiano Ronaldo. Tetapi, beberapa pemain seperti kehilangan tajinya untuk mencetak gol. Bisa dibilang lini serang tim MU ini tak terlalu tajam. Bahkan dalam empat pertanding, Si Iblis Merah ini pernah hanya mampu mencetak satu gol saja di setiap laga.

Di era Rangnick ini, permainan Setan Merah tak begitu ciamik dan lebih baik dari era Solkjaer. Berbeda saat era Michael Carrick dimana tim Setan Merah mampu melesakkan enam gol dari tiga laga. Bisa dibilang ini performa yang bagus karena lawan yang dihadapi cukup sulit seperti Chelsea, Villarreal, dan Arsenal. Pemain MU ini merasa masih kesulitan beradaptasi dengan gaya permainan Rangnick sehingga kesulitan untuk mencetak gol di setiap pertandingan. 

Manchester United

3. Cristiano Ronaldo Sering Tersulut Emosi 

Cristiano Ronaldo adalah mega bintang dengan nama besar yang bermain di Manchester United. Terkadang emosi Ronaldo meledak-ledak. Terutama saat tim sering kalah. Hal terakhir yang dilakukan Ronaldo adalah saat membanting handphone anak kecil di stadion saat Manchester United kalah 1-0 dari Everton di pekan 32. Hal ini menjadi hot issue yang digoreng oleh media Inggris.

Ronaldo memang saat ini menjadi tumpuan lini serang dari Manchester United sejak didatangkan musim panas lalu dari Juventus. Total gol yang dilesakkan Cristiano Ronaldo mencapai 18 gol. Sangat bagus sekali dibandingkan dengan performa Setan Merah yang masih labil. Ambisi Ronaldo memang sangat tinggi untuk memenangkan pertandingan. Dia akan berubah emosional jika kalah ataupun keadaan tak sesuai dengan ekspektasi. Hal ini bisa dilihat dari perangainya saat Manchester United kalah memalukan di berbagai pertandingan. 

4. Pemain Egois dan Manja

Tak hanya itu saja, permasalahan Manchester United adalah pemain bintang yang malas, egois, dan manja. Beberapa pemain MU terlihat tidak memiliki semangat dan daya juang tinggi. Mereka terlihat malas berlari untuk mengejar bola, sering salah oper bola, dan bermain tak jelas tanpa visi dan misi. Terkadang ada pemain MU yang memaksakan untuk shot on goal padahal posisinya kurang baik. Ten Hag memiliki PR yang sangat besar di musim depan untuk mengembalikan performa Manchester United ke level tertinggi. So, mari kita lihat apakah Ten Hag akan berhasil.