Bola88news.com – Asisten pelatih timnas Indonesia, Joko Susilo mengutarakan, tim Garuda membutuhkan seorang arsitek yang dipercaya publik bisa mengangkat performa di masa mendatang setelah PSSI memutus kontrak Simon McMenemy.
Joko mengatakan, kepercayaan publik saat ini sedang menurun, terkait hasil yang di kualifikasi Piala Dunia 2022. PSSI sudah menyebutkan dua nama yang kemungkinan menangani timnas, yakni Shin Tae-yong dan Luis Milla. Belakang, nama Indra Sjafri mencuat setelah membawa timnas U-22 meraih medali perak SEA Games 2019.
“Saat ini, timnas senior membutuhkan kepercayaan dari suporter. Jadi yang dibutuhkan pelatih yang dipercaya publik. Saat ini figur untuk pelatih lokal adalah Indra Sjafri. Publik tentu tidak akan melupakan kiprah besutan Indra di SEA Games,” papar Joko.
“Saat ini kepercayaan tinggi tengah hadir ke dalam diri Indra, dan saya pikir dengan kemampuannya saat ini, dia layak diberi kesempatan menangani timnas senior.”
“Kalau pelatih asing memang lebih dipercaya publik, saya tidak tahu. Tetapi dari nama-nama yang beredar di media massa, semua layak menangani timnas. Tinggal dari PSSI-nya seperti apa.”
Joko berharap PSSI dan operator Liga 1 PT Liga Indonesia Baru (LIB) lebih berkoordinasi dalam mempersiapkan kompetisi. Menurutnya, penampilan pemain timnas yang jeblok akibat fisik dan tekanan.
“Soal skill, semua tahu Indonesia tidak kalah dengan pesaingnya di grup. Tapi staminana pemain kami habis ketika memasuki babak kedua. Ini juga berasal dari klub. Saya melihat tidak semua klub memiliki pelatih fisik, sehingga mereka kedodoran menghadapi jadwal padat kompetisi dan timnas,” jelas Joko.
“Di sisi lain, saat ini tekanan suporter begitu tinggi. Misal Rizky Pellu, dia mungkin tidak akan mengalami tekanan besar saat berbuat kesalahan di PSM, tapi kalau di timnas hujatan di media sosial tertuju kepadanya. Ini iklim yang tidak baik untuk dunia sepakbola Indonesia.”
“Jadwal Liga memang padat, tetapi pemain yang sudah terbiasa dengan ritme padat dengan pantauan pelatih fisik akan terbiasa. Ke depan, jika ini menjadi masalah, PSSI, Liga, dan klub bekerjasama mengatur jadwal yang cocok.”