Bola88news.com – Legenda Italia Fabio Cannavaro menganggap Serie A pada era tahun 1990-an lebih baik daripada Premier League saat ini.
Cannavaro memulai kariernya sepak bolanya di akademi Napoli. Namun, Cannavaro juga pernah berkostum Parma, Inter Milan, Juventus, dan Real Madrid.
Karier internasional Cannavaro bersama Timnas Italia juga cukup bagus. Pria kelahiran 13 September 1973 ini mengangkat trofi Piala Dunia 2006 di Jerman.
Pada tahun yang sama, Cannavaro berhasil menyabet Ballon d’Or. Dia pun menjadi bek terakhir yang pernah meraih penghargaan tersebut sampai saat ini.
Serie A Lebih Baik
Premier League saat ini dianggap banyak orang sebagai salah satu kompetisi terbaik di dunia. Namun, Cannavaro menganggap Serie A pada tahun 1990-an masih lebih baik.
“Serie A saat itu lebih baik. Setiap tim diberkati dengan pemain top dan ada tujuh atau delapan tim yang punya pemain terbaik dunia,” kata Cannavaro kepada The Sun.
“Bahkan ketika Anda menghadapi klub kecil, Anda menghadapi pemain yang mewakili tim nasional mereka.
“Saya telah melihat beberapa pertandingan menarik di Inggris, tetapi ini adalah jenis sepak bola yang memiliki potensi untuk berkembang lebih jauh.
“Beberapa klub Premier League memiliki pemain elit dan manajer hebat – tetapi dalam hal pemain berkualitas, Serie A masih lebih unggul.”
Tak Takut Hadapi Bintang EPL
Premier League saat ini punya banyak pemain bintang seperti Son Heung-min, Harry Kane, Pierre-Emerick Aubameyang hingga Cristiano Ronaldo. Cannavaro mengaku tidak takut menghadapi mereka.
“Son dan Kane sangat, sangat kuat. Pemain Korea itu adalah orang yang paling membuat saya terkesan,” lanjutnya.
“Aubameyang juga pemain hebat, seperti Ronaldo. Tapi saya tidak akan takut pada mereka.
“Melawan Cannavaro pada masa jayanya, itu akan sulit bagi siapa pun.”
Latih Klub EPL?
Setelah gantung sepatu, Cannavaro pun menjajal dunia kepelatihan. Dia pernah melatih Guangzhou Evergrande, Al-Nassr, Tianjin Quanjian dan timnas China.
Cannavaro meninggalkan posisinya sebagai pelatih Guangzhou Evergrande pada bulan September lalu. Kini dia tak menutup kemungkinan untuk menjajal kompetisi Premier League.
“Seorang manajer tidak boleh membatasi dirinya sendiri, saya akan terbuka untuk pengalaman apa pun,” tambahnya.
“Saya ingin melatih di Inggris tetapi hal yang sama berlaku untuk Prancis dan Italia.
“Jika Anda mendapatkan proyek penting, Anda harus mempertimbangkannya.”