

Juri Vips masih akan mempertahankan kursinya di Formula 2 meskipun dikritisi oleh pendukung Red Bull karena menggunakan cercaan rasis. Vips dikeluarkan dari program pembalap Red Bull dan sebagai pembalap tes dan cadangan Formula 1 mereka setelah menggunakan bahasa yang menyinggung selama permainan online.
Menunjukkan Penyesalan
Tim Hitech Estonia telah memutuskan untuk mempertahankannya sehingga dia dapat menunjukkan penyesalan yang tulus dan tulus. Komite F2 sendiri mengatakan keputusan itu mengejutkan dan tidak akan kami ambil.
Bos Hitech Oliver Oakes mengatakan jika tim tidak pernah memaafkan rasisme atau perilaku ofensif dalam bentuk apa pun.
Tetapi dia menambahkan jika kita hidup dalam masyarakat dimana tidak ada yang bisa membuat kesalahan, maka dengan tulus meminta maaf, memiliki kesempatan untuk penebusan dan belajar darinya, apa yang dikatakannya tentang masyarakat? Ungkapnya.
Oakes mengatakan bahwa kontaknya dihentikan oleh Red Bull adalah pengalaman yang menghancurkan bagi Vips dan hukuman yang sepatutnya berat. Vips mengeluarkan pernyataan minggu lalu meminta maaf karena menggunakan cercaan.
Ia menambahkan jika bahasanya telah sepenuhnya tidak dapat diterima dan tidak menggambarkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang dipegang.
Oakes menambahkan jika Vips perlu membuat perubahan dalam jangka panjang dan bukan hanya komentar sinyal kebajikan jangka pendek. Meskipun ini mungkin tidak memuaskan semua orang, tapi Oakes yakin bahwa semua berhak mendapatkan kesempatan kedua dalam hidup, tetapi tidak pernah sepertiga.
Harga diri Vips, reputasinya,dan karirnya sekarang ada di tangannya tambah Oakes. Kini tinggal bagaimana fans dan juga masyarakat menganggap apakah permintaan maaf Vips dapat diterima atau tidak.
Sebelumnya Kontrak Diakhiri Setelah Investigasi
Red Bull Racing telah mengakhiri kontrak pembalap junior Juri Vips setelah penyelidikan atas dugaan penggunaan cercaan rasis selama streaming game langsung. Namun kini isu berkembang dimana Vips tetap akan mendapatkan kursi kemudinya.
Keputusan itu datang sebelumnya usai penyelidikannya atas insiden online yang melibatkan Juri Vips, Oracle Red Bull Racing telah memutuskan kontrak Juri sebagai pebalap dan cadangan. Tim tidak memaafkan segala bentuk rasisme.
Pemain Estonia berusia 21 tahun itu dibebaskan dari semua tugas tim mulai 21 Juni. Padahal karir Vips sedang naik daun karena awal tahun ini, ia menggantikan Sergio Pérez untuk mengendarai mobil F1 Red Bull dalam sesi latihan jelang Grand Prix Spanyol.
Vips mengemudi untuk Red Bull selama latihan menjelang Grand Prix Spanyol di Circuit de Barcelona-Catalunya pada 20 Mei.
Vips telah membalap dengan tim GP Hitech yang berbasis di Inggris di Formula 2 musim ini dan saat ini duduk di urutan ketujuh dalam klasemen, meskipun masa depannya dengan tim tidak jelas.
Bukan Kali Pertama
Kasus penggunaan ungkapan rasis oleh supir F1 bukan terjadi pertama kali ini. Sebelumnya kasus lain terjadi ketika mantan pembalap F1 Nelson Piquet karena menggunakan cercaan rasial terhadap pembalap Inggris Lewis Hamilton.
Piquet menggunakan cercaan rasial Portugis Brasil untuk menggambarkan juara tujuh kali Hamilton ketika menangani tabrakan kecepatan tinggi yang melibatkan Hamilton dan Max Verstappen selama Grand Prix Silverstone tahun lalu.
Istilah rasis juga menjadi masalah juara dunia F1 tiga kali pada November tahun lalu, tetapi baru terungkap baru-baru ini, ketika wawancara dirilis Senin. Pada hari Selasa, Hamilton menanggapi komentar Piquet dalam serangkaian posting di Twitter, menulis “Vamos focar em mudar a mentalidade” dalam bahasa Portugis yang berarti “Mari fokus mengubah pola pikir.”