Pembelian Raphinha Belum Lunas, Leeds United Siap Mengkasuskan Barcelona

Klub raksasa Barcelona rupanya belum melunasi pembayaran transfer Raphinha ke Leeds United. Pemilik The Whites, Andrea Radrizzani merasa malu kepada Todd Boehly pemilik Chelsea karena Raphinha memilih gabung dengan Barcelona. 

Chelsea terpaksa gigit jari karena Raphinha lebih memilih bergabung bersama Barcelona. Padahal klub raksasa Spanyol tersebut sudah mengumumkan jika Raphinha merupakan rekrutan baru beberapa pekan lalu.

Tapi, nyatanya Blaugrana belum bisa melunasi pembayaran transfer pemain tersebut kepada Leeds United.

Dana sekitar €58 juta dikucurkan Barcelona untuk bisa menebus Raphinha. Nominal itu belum bersih karena di luar biaya tambahan.

Besarnya angka mendatangkan Raphinha membuat Barcelona harus berhutang ke Leeds United. Klub Liga Primer Inggris tersebut mampu memberi tenggat waktu pelunasan hingga awal bulan depan.

Ini Kata Andrea Radrizzani

Melihat Barcelona yang tidak segera melunasi hutangnya, Andrea Radrizzani pemilik Leeds United berkomentar.

“Saya ingin memberi tahu Anda, tanggal 2 September adalah tenggat waktu untuk Barcelona melunasi Raphinha. Jika tidak dilunasi, kami bisa memiliki kasus global di semua media melawan Barcelona,” ucap Radrizzani kepada The Athletic.

Radrizzani juga menyatakan dirinya sempat ragu melepas Raphinha ke Barcelona. Radrizzani menyatakan sempat ragu melepas Raphinha ke Barcelona, ia juga menyadari runner-up La Liga Spanyol musim  lalu dilanda masalah keuangan.

Barcelona tidak kehilangan akal, klub raksasa tersebut punya cara sendiri untuk membuat pemain incarannya yakin untuk bergabung dan tidak semua klub bisa melakukan hal tersebut.

Barcelona Berada Dalam Situasi Tidak Jelas

Menurut Radrizzani, Barcelona berada dalam situasi yang tidak jelas untuk membeli pemain. Tapi klub raksasa tersebut malah berbelanja dan tidak bisa melakukan konfirmasi karena situasi keuangan yang tidak jelas.

Barcelona juga berusaha menahan pemain sambil memperbaiki masalah mereka.

Radrizzani mengatakan juga sudah sepakat untuk melepas Raphinha ke Chelsea akan tetapi Barcelona datang dan menggagalkan transfer Raphinha ke Chelsea tersebut.

“Kami tidak bisa berurusan dengan Barcelona. Hal itu karena klub tersebut tidak dalam posisi negosiasi. Jadi kami membuat kesepakatan dengan Chelsea.

Raphinha ingin pergi dan kami terbuka dengan tawaran klub Liga Primer dan Chelsea dalam posisi yang menguntungkan.

“Barca mempengaruhi dan meyakinkan pemain untuk menunggu. Pemain disuruh terus menunggu dan menunggu hingga mereka menemukan solusi. Sayangnya menunjukkan kekuatan para pemain dalam sistem menurut saya dilebih-lebihkan.

Karir Raphinha Semakin Meningkat

Meski transfernya ke Barcelona terlilit skandal, Raphinha mampu menunjukkan kualitas dan eksistensi dirinya di Barcelona.

Pemilik sembilan caps di timnas Brasil mampu mencetak gol debut yang kompetitif bersama Barca dalam kemenangan 5-0 atas Inter Miami pada Rabu 20 Juli. Bintang baru di Barcelona itu juga memuji mantan bosnya di Leeds United, Marcelo Bielsa sebagai sosok yang mampu mengubah karirnya.

Setelah melewati negosiasi yang alot dengan Leeds, Raphinha akhirnya bergabung dengan Barcelona dengan nilai €58 juta plus. Selain itu, ditambah dengan rentetan klausul yang memiliki potensi melambungkan angka transfer hingga €67 juta plus.

Winger dengan usia 25 tahun tersebut telah menekan kontrak hingga Juni 2027. Berdasarkan transfer tersebut nama Raphinha menjadi meroket. Ia hanya menghabiskan selama satu musim saja di Sporting Lisbon dan Rennes sebelum hengkang ke Leeds pada tahun 2020.

Baca juga : Manchester United Bidik Winger Bayern Munchen Untuk Jadi Pengganti Cristiano Ronaldo

Dengan arahan dari Marcelo Bielsa, Raphinha mampu menemukan dan menunjukkan performa terbaiknya. Ia juga mampu mencapai mimpi yang disebutnya lebih besar. Secara terang-terangan Raphinha menyebut Bielsa sangat penting untuk perjalanan karirnya.

Ia merekrut Raphinha dari Perancis kemudian memberikannya kepercayaan diri. Bahkan membuat Raphinha berhasil menembus timnas Brasil. Dengan caranya, ia berhasil mendapatkan versi terbaiknya.

Raphinha hanya satu dari sedikit pemain yang bersinar bagi Leeds saat klub berhasil lolos dari degradasi di Liga Primer Inggris musim lalu.