Puluhan Wartawan Memboikot Acara Launching Tim Persib

Bola88news.com – Puluhan wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Persib (FWP) memboikot acara launching tim dan jersey Persib Bandung musim 2020 yang berlangsung di Hotel Harris, Jalan Peta, Bandung, Selasa (25/2/2020).

Wakil Ketua FWP, Endra Kusumah, menjelaskan aksi boikot yang dilakukan FWP sebagai bentuk kekecewaan terhadap tingkah laku yang dihalangi oleh PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) selaku pengelola tim Persib Bandung terhadap kebebasan pers.

“Ini sebenarnya berawal karena ada pembatasan dari PT PBB yang tidak memberikan keleluasaan terhadap kami sebagai peliput untuk berkreasi. Kami sebenarnya ada tuntutan untuk meliput launching, tapi ada pembatasan akhirnya kami sepakat memboikot,” ungkap Endra.

Dengan aksi boikot ini diharapkan ke depannya ada sinergi yang positif antara PT PBB dan para wartawan peliput Persib sehingga ke depannya ada kebersamaan yang lebih baik.

“Ada undangan launching tim Persib lewat email pada rekan-rekan media. Dalam email tersebut tidak tercantum boleh diliput atau tidak. Namun, sekitar jam 21.00 WIB ada pemberitahuan dilarang meliput, terutama media TV tanpa alasan yang jelas,” tutur Endra.

Dengan larangan itu, hal itu berarti PT PBB telah melakukan pengekangan bagi media atau wartawan yang sehari-hari meliput Persib Bandung untuk berekspresi.

“Memang sempat ada klarifikasi. Tapi, itu tidak konsisten. Kami hanya ingin tahu lebih dulu alasan pembatasannya kenapa. Kami bukan seperti anak kecil yang hanya dikasih permen lalu diam. Kalaupun ada pelarangan, harus ada hitam di atas putih dan harus ada kepastian hukum,” lanjut Endra.

Endra berharap secepatnya ada pertemuan khusus dengan petinggi PT PBB atau orang yang membawahi media officer untuk menjelaskan permasalahan perihal pembatasan-pembatasan peliputan Persib Bandung.

Terlebih, kompetisi Shopee Liga 1 2020 tidak lama lagi akan dimulai.

“Kami hanya ingin ada kejelasan dan kepastian karena ini sudah akut. Bukan hanya melarang-melarang begitu saja, tapi ada kejelasan,” tegas Endra.

[embedded content]